"AKU CINTA LOMBOK BARAT" LOMBOK BARAT MAJU, MANDIRI DAN BERMARTABAT MENUJU LOMBOK BARAT BANGKIT

Lebaran Topat


Mataram - Sejak Jumat (17/9/2010) tadi pagi, seluruh masyarakat suku Sasak di Lombok serentak merayakan tradisi Lebaran Topat dengan berzikir, berdoa, dan diakhiri makan bersama yang oleh masyarakat setempat disebut begibung. Perayaan dipusatkan di masjid, langgar dan musala di lingkungan masing-masing.

Selepas Subuh tadi pagi, Jumat (17/9/2010) kumandang takbir, tahlil, dan tahmit terus bersahut-sahutan terdengar melalui pengeras suara di masjid dan musala. Setelah matahari terbit, para lelaki mulai dari anak-anak hingga dewasa, berangkat menuju musala atau masjid terdekat dari kediaman. Di sana, mereka berkumpul dengan   jamaah lain untuk berdoa bersama.

Di beberapa tempat, mereka yang memiliki balita juga membawa balitanya ke masjid untuk menjalani ritual potong rambut. Ritual ini biasanya didahului dengan pembacaan Kitab Barzanzi, yang menukil kisah hidup Nabi Muhammad SAW. Masyarakat Sasak menyebutnya Serakalan.

Sementara para perempuan dan ibu rumah tangga, menyiapkan makanan, lalu diantarkan ke masjid dan musala, untuk disantap bersama. Makanan yang disiapkan seluruhnya terdiri dari ketupat atau lontong dilengkapi dengan lauk pauk aneka rupa. Saat idul Fitri, masyarakat Sasak tak membuat ketupat. Makanan ini baru dibuat saat perayaan Lebaran Topat sekarang.

Tradisi Lebaran Topat dirayakan untuk mereka yang telah menunaikan puasa sunah selama enam hari berturut-turut selama bulan Syawal dalam tahun Hijriah. Puasa ini biasanya dimulai sehari setelah perayaan Lebaran Idul Fitri.

Bagi masyarakat Sasak, lebaran ini salah satu bentuk syukur atas rizki yang diterima dan wujud terima kasih telah dipertemukan dengan Bulan Ramadan. Masyarakat Sasak meyakini, melengkapi puasa Ramadan dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, akan mengampuni dosa dan khilaf untuk tahun berikutnya.

Khusus di Mataram dan di Lombok Barat, selepas perayaan di lingkungan masing-masing, masyarakat setempat biasanya akan berbondong-bondong mendatangi dua makam keramat. Di sana, mereka kembali berdoa.

Masyarakat Mataram mendatangi makam keramat Loang Baloq, yang terletak di Kecamatan Sekarbela, Tanjung Karang, pesisir barat Kota Mataram. Sementara masyarakat Lombok Barat biasanya tumpah ruah di Makam Batu Layar, yang letaknya berdekatan dengan kawasan wisata Pantai Senggigi. Kedua makam ini diyakini sebagai makam waliyullah, pembawa risalah Islam ke Lombok.

Pantauan detikcom, menjelang Jumat siang ini, jalan-jalan menuju makam Batu Layar, sudah mulai dipadati warga. Selepas berdoa di makam keramat itu, warga biasanya melanjutkan dengan berwisata di pinggir pantai, yang biasanya berlangsung hingga sore hari.

Perayaan Lebaran Topat ini juga menjadi salah satu atraksi menarik bagi para wisatawan mancanegara. Pemerintah setempat memang telah mengemas perayaan Lebaran Topat ini untuk menggaet wisatawan mancanegara.