"AKU CINTA LOMBOK BARAT" LOMBOK BARAT MAJU, MANDIRI DAN BERMARTABAT MENUJU LOMBOK BARAT BANGKIT

BUKU PANDUAN SADAR WISATA DAN SAPTA PESONA




PENDAHULUAN
Keindahan alam,  keanekaragaman hayati, flora dan faunanya,  beraneka warna seni dan budaya serta kehidupan sosial masyarakat dengan adat istiadatnya yang ragam di Lombok umumnya dan Lombok Barat  khususnya menjadi daya tarik wiatawan untuk berkunjung dan merupakan modal utama dalam penbangunan pariwisata di Lombok Barat.
Untuk itu, sebagai salah satu upaya pelestarian alam, seni dan budaya serta adat istiadat masyarakat, maka  jenis pariwisata yang dikembangkan adalah wisata alam (ekowisata) , wisata budaya, serta wisata kuliner  yang berbasis masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar visi yang disandang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat, yakni, ““Terwujudnya Sapta Pesona Yang Berbasis Masyarakat” dapat diwujudkan.
 Sesuai dengan visi tersebut, partisipasi masyarakat merupakan suatu keharusan/prasyarat  dalam pembangunan pariwisata yang berkalanjutan. Untuk itu, perlu upaya dalam mendorong partisipasi masyarakat dengan meningkatkan pemahaman pariwisata melalui kegiatan penyuluhan pariwisata.
Dengan memberikan penyuluhan kepda masyarakat tentang Sadar Wisata dan Sapta Pesona secara berkelanjutan  diharapkan seluruh lapisan masyarakat mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai dan tujuan penyuluhan Sadar Wisata dan Sapta Pesona. Dengan demikian pemerintah bersama-sama masyarakat dan pengusaha pariwisata dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada wisatawan yang berkunjung ke  wilayah Lombok Barat.
Pemahaman akan istilah-istilah pokok dalam kepariwisataan sangat penting agar ada kesamaan dan kesatuam bahasa, sehingga akan memudahkan dalam mencernakan hal- hal yang berkaitan dengan pendalaman tentang maksud pariwisata.
Sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan., disebutkan beberapa istilah kepariwisataan antara lain :

1.1    Pengertian Pariwisata

a.      Wisata
Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang tau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat trtentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan  daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka wakktu sementara.
b.      Wisatawan
Orang yang melakukan wisata

c.       Pariwisata
Berbagai macam kegiatan wisata  dn didukung berbagai fasilitas  serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

d.      Kepariwisataan
Keseluruhan kegiatan  yang terkai t dengan pariwisata  dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi  antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha

e.       Daya Tarik Wisata
Segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindhan dan nilai  yang berupa  keanekaragaman kekayaan  alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran  atau tujuan kunjungan wisatawan.

f.        Daerah Tujuan Pariwisata           
Daerah Tujuan Wisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administrasi yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.
g.        Usaha Pariwisata

 Usaha yang menyediakan barang dan atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan local, nusantara maupun mancanegara dan penyelenggaraan pariwisata
h.           Pengusaha Pariwisata
Orang atau sekelompok orang  yang melakukan kegiatan usaha pariwisata

i.             Industri Pariwisata
Kumpulan usaha pariwisata  yang saling terkait dlam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan  kebutuhan wisatawan  dalam penyelenggaraan pariwisata.

j. Kawasan Strategis Pariwisata
Kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting  dalam satu atau lebih  aspek seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta perthanan dan keamanan.

1.2    Azas, Fungsi, Tujuan, Prinsip dan Ruang Lingkup
1.2.1         Azas
Kepariwisataan diselenggarakan berdasarkan asas :
a.      manfaat
b.      kekeluargaan
c.       adil dan merata
d.      keseimbangan
e.       kemandirian
f.        kelestarian
g.      partisipatif
h.      berkelanjutan
i.        demokratis
j.        kesetraan
k.       kesatuan

1.2.2   Fungsi

a.      memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan
b.      meningkatkan pendpatan negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat

1.2.3   Tujuan

Kepariwisataan bertujuan untuk :
                                                a.      meningkatkan pertumbuhan ekonomi
                                                b.      meningkatkan kesejahteraan rakyat
                                                 c.      menghapus kemiskinan
                                                d.      mengatasi pengangguran
                                                 e.      melestarikan alam, lingkungan , dan sumber daya
                                                  f.      memajukan kebudayaan
                                                g.      mengangkat citra bangsa
                                                h.      memupuk rasa cinta tanah air
                                                  i.      memperkuat jati diri dan kesatuan bangsa
                                                  j.      mempererat pershabatan antarbangsa

1.2.4   Prinsip

Pariwisata diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
a.   Menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya sebagai pengejawantahan dari konsep hidup  dalam keseimbangan antara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan antara manusia dan lingkungan
b.      Menjunjung tinggi hak asasi manusia, keragaman budaya, dan kearifan lokal
c. Memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat, keadilan, kesetaraan, dan proporsionalitas
d.   Memelihara kelestarian alam dan linkungan hidup
e.   Memberdayakan masyarakat setempat
f.     Menjamin keterpaduan antar sektor, antar daerah, antara pusat dan daerah yang merupakan satu keatuan sistemik  dalam kerangka otonomi daerah, serta keterpaduan antar pemangku kepentingan

                   1.3     Dampak Pengembangan Pariwisata
Selama ini kita selalu puas dengan perolehan devisa sektor pariwisata, karena secara umum pendapatan dari sektor pariwisata relatif meningkat dari tahun ke tahun. Namun pada kenyataannya, pengembangan pariwsata selain memberikan dampak positif juga tidak terlepas dari dampak negatif yang ditimbulkannya baik dari segi ekonomi, sosial budaya dan lingkungan.
Dampak ekonomi, sosial budaya dan lingkungan yang ditimbulkan sebagai berikut :
1.3.1          Dampak Ekonomi
·       Dampak Positif Pariwisata bagi Ekonomi (Leiper, 1990 dalam Pitana 2009 : 185) :
a.      Pendapatan dari penukaran valuta asing
b.      Menyehatkan neraca perdagangan luar negeri
c.       Pendapatan dari usaha atau bisnis pariwisata
d.      Pendapatan Pemerintah
e.       Penyerapan tenaga kerja
f.        Multiplier effect
g.      Pemanfaatan fasilitas pariwisata oleh masyarakat lokal
·      Dampak Negatif Pariwisata bagi Ekonomi (Leiper, 1990 dalam Pitana 2009 : 185) :
a.      Ketergantungan terlalu besar pada pariwisata
b.      Melajunya angka inflasi dan meroketnya harga tanah
c.  Meningkatnya kecendrungan untuk mengimpor bahan-bahan yang diperlukan dalam pariwisata sehingga produk lokal tidak terserap.
d.    Sifat pariwisata yang musiman, tidak dapat diprediksi dengan tepat, 
    menyebabkan pengembalian modal investasi juga tidak pasti waktunya.

1.3.2         Dampak Sosial Budaya
Penelitian yang dilakukan oleh WTO (1980: 12-13) menunjukkan beberapa dampak sosial budaya pariwisata yang dirasakan oleh komunitas lokal, sebagai berikut :
·          Dampak sosial
a.         Diferensiasi struktur sosial
b.      Modernisasi keluarga
c.       Memperluas wawasan dan cara pandang masyarakat terhadap dunia luar.
·         Dampak budaya
a.      Berkembang atau hilangnya budaya lokal
b.      Perlindungan atau perusakan kontur alam
c.       Perlindungan atau perusakan monumen bernilai sejarah
d.          Polusi terhadap keberadaan arsitektur tradisional.

1.3.3      Dampak Lingkungan
Menurut Richardson dan Fluker (2004 : 155 – 159 dalam Pitana, 2009 : 204), dampak pariwisata terhadap lingkungan di antaranya sebagai berikut :
a.     Dampak dari penggunaan alat transportasi yang mengakibatkan timbulnya polusi.
b.     Dampak dari pembangunan fasilitas pariwisata, yang mengakibatkan rusaknya ekosistem.
c.    Dampak dari pengoperasian industri pariwisata adalah:
-             Tekanan terhadap sumber daya alam
-             Perusakan habitat kehidupan liar
-             Polusi dan pencemaran limbah lainnya.



SADAR WISATA        
Sebelum melaksanakan penyuluhan tentangSadar Wisata ini, diperlukan pemahaman terhadap apa yang disebut dengan “Sadar Wisata”. Anda mungkin sudah mendengarnya tetapiapakah Anda memahami makna yang sebenarnya? Apa sih yang dimaksud dengan “Sadar wisata?”
Sebagai masyarakat yang mendukung program ini, maka kita sangat perlu memahami bahwa: harapan yang diemban dari Sadar Wisata ini adalah terciptanya suatu kondisi kepariwisataan Indonesia umumnya dan Lombok Barat khususnya yang diinginkan (ideal) di tengah-tengah masyarakat melalui penerapan unsur-unsur Sapta Pesona secara konsekuen atas dasar kesadaran yang tumbuh  dari dalam diri sendiri. Lalu apa yang disebut dengan Sapta Pesona?





S
APTA PESONA
“Sapta Pesona” berasal dari dua patah kata, yaitu “Sapta” dan “Pesona”. Sapta Pesona ini dipahami sebagai 7 (tujuh) unsur yang terkandung dalam setiap produk pariwisata serta dipergunakan sebagai tolak ukur peningkatan kualitas produk pariwisata.  Yang termasuk ke dalam tujuh unsur produk pariwisata itu adalah: Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan.
Lalu apa sih yang dimaksud dengan produk pariwisata itu?
Produk pariwisata mencakup Usaha Jasa Pariwisata, Pengusahaan Obyek dan Daya Tarik Wisata dan Usaha Sarana Pariwisata.  Setiap produk pariwisata ini harus membangun unsur-unsur yang membangun Sapta Pesona tersebut.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Sapta Pesona merupakan suatu kondisi yang harus diwujudkan dalam setiap prosuk pariwisata sehingga dapat menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau wilayah di Negara/daerah kita.
Sesuai dengan makna Sapta Pesona di atas, maka Logo Sapta Pesona yang telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor: KM.5/UM.209/MPPT-89 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sapta Pesona dilambangkan seperti berikut  ini. Makna logo Sapta Pesona dilambangkan dengan Matahari yang bersinar sebanyak 7 buah yang terdiri atas unsur Kemanan,Ketertiban,Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan, dan Kenangan.
Tujuan diselenggarakan program Sapta Pesona adalah untuk meningkatkan kesadaran, rasa tanggung jawab segenap lapisan masyarakat, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat luas untuk mampu bertindak dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.






N
ILAI “ FILOSOFIS” KEPARIWISATAAN INDONESIA
Mungkin anda bertanya-tanya , “Kenapa mesti ada nilai filosofis dalam dunia pariwisata?. Jawabnya adalah agar dunia pariwisata kita memiliki landasan kepribadian yang kuat, yang benar-benar bertindak, bergaul dalam dunia pariwisata secara mendasar.
Baiklah, sebelumnya diungkapkan bahwa “Sadar Wisata” terdiri dari tujuha(7) unsur “Sapta Pesona”, yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan.
            Dengan demikian, antara  konsep Sadar Wisata dan konsep Sapta Pesona itu terdapat hubungan yang padu dan berkaitan erat satu sama lainnya. Nah, hubungan inilah yang disebut sebagai “Filosofi Kepariwisataan Indonesia”. Atas pemahaman inilah kita semua diharapkan mampu menerapkan pada setiap kegiatan Pembangunan Kepariwisataan Indonesia di seluruh daerah, termasuk di Bumi Patut Patuh Patju kita sendiri,  Lombok Barat.



P
OHON PARIWISATA
Anda mungkin pernah menanam sebatang pohon mangga, Anda menyiramnya secara teratur setiapi hari dan kemudian setelah beberpa hari Anda memberinya pupuk. Beberapa tahun kemudian mangga itu berbunga dan menghasilkan buah yang banyak, besar dan manis rasanya. Pada akhirnya banyak orang (tidak hanya Anda sendiri) menikmati buah mangga tersebut.
Jika kita amati lebih detail apa yang Anda lakukan  membesarkan pohon mangga iitu, maka di antaranya adalah memberikan pupuk dan menyiramnya dengan air.
Nah apabila pariwisata hendak kita gambarkan sebagai sebatang pohon mangga itu, maka posisi Sadar Wisata akan berada pada bagian yang paling bawah dari pohon mangga tersebut, yakni pada bagian akar.
Jadi kesimpulannya, Sadar Wisata terdapat pada bagian akar pohon “Pohon Pariwisata”.  Dalam arti ia akan menjadi dasar atau pondasi (penyangga) yang kuat sehingga pohon tumbuh dengan subur dan kuat.

Maka apa yang harus kita lakukan agar Pohon Pariwisata tersebut tum buh besar, berbunga dan akhirnya berbuah? “Ya, jangan kita lupakan, marilah kita memelihara, menjaga, merawat dengan memberinya pupuk yang baik dan berkualitas”, sehingga apa yang dihasilkan dari pohon itu kita dapat cicipi bersama.
Lalu bagaimana jika kita mengaitkannya dengan organisasi pariwisata di pemerintahan, di manakah letak Sadar Wisata kita? Kita sudah pasti mengetahui bahwa Sadar Wisata itu terletak pada kekuatan unit-unit kerja yang mendukung organisasi pariwisata tersebut. Dengan demikian tentu amat membesarkan hati apabila pohon ini dimiliki pula oleh seluruh insan pariwisata dan masyarakat pada umumnya.
Marilah kita mulai menggali dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Program Sadar Wisata dan Sapta Pesona ini dalam segala aktivitas keidupan kita sehari-hari.




P
ENERAPAN DAN MANFAAT SAPTA PESONA

1. Aman
Apa yang akan Anda rasakan jika melancong ke tempat yang lingkungannya aman? Tentu anda menyikai tempat tersebut, kan?! Sebaliknya jika tempat atau daerah tersebut tidak aman, maka kita akan takut  dan pasti akan cepat-cepat meninggalkan tempat tersebut. Inilah akibat kita tidak menciptakan rasa aman.
Oleh karena itu, marilah kita ciptakan, kondisikan, pelihara, dan masyarakatkanlah situasi aman, agar terwujud rasa aman yang sesungguhnya dengan cara tidak melanggar aturan, norma, nilai, adat dan budaya kita sebagai warga masyarakat Lombok Barat yang patut patuh patju.
Jadi Wisatawan akan senang berkunjung ke suatu tempat atau obyek wisata apabila mereka merasa aman, tidak takut, tentram dan terlindung atau bebas dari:
a.       Tindak kejahatan, kekerasan, ancaman, penipuan, kecpten, pencurian, pemerasan, penodongan dan tindak kejahatan lainnya.
b.       Terserang dari  berbagai penyakit menular dan penyakit berbahaya lainnya.
c.       Kecelakaan yang disebabkan oleh alat perlengkapan dan fasilitas yang kurang baik, seperti kendaraan, peralatan makan dan minum, lift, dan alat perlengkapan lainnya.
d.       Gangguan oleh masyarakat atau kelompok tertentu seperti pemaksaaan oleh pedagang asongan, Sopir, kernet atau lainnya.
Untuk itu, kita harus:
a.      Sadar akan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban
b.      Membangun sistem keamanan yang kuat
c.       Taat pada hukum
d.      Memfungsikan semua alat penerangan lampu terutama pada malam hari khususnya di daerah obyek wisata
e.       Disiplin dalam melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan orang lain.
f.        Memberikan kepercayaan kepada orang lain sesuai dengan profesinya
Anda pasti bisa merasakan betapa besar kebutuhan rasa aman ini ketika berkunjung ke daerah wisata tertentu. Terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman akan menghasilkan kepuasan berwisata. Tentu siapapun akan mengulangi  kepuasan ini dan mengunjungi lagi tempat wisata  tersebut di waktu lain. Inilah seharusnya yang kita upayakan bersama.  Bagi kita sebagai pihak yang berupaya menciptakan dan memelihara, maupun bagi pihak lain yang turut menikamtinya ada beberapa manfaat minimal yang dapat dirasakan dari rasa aman itu, yaitu:

a.      Tidak ada rasa takut untuk bepergian
b.      Keinginan wisatawan untuk berkunjung lebih besar
c.       Citra positif pariwisata tetap terjaga
d.      Memberikan peluang pembangunan dan penyempurnaan fasilitas dan sistem pelayanan jasa dan informasi yang bermanfaat baik di tempat-tempat obyek wisata maupun di tempat-tempat lain.

2.Tertib
Apa yang anda rasakan ketika harus berebutan untuk mendapatkan tiket masuk sebuah pertunjukan musik? Apakah anda merasa senang berdesakan saling sikut dan saling injak dengan pengunjung lain? Jawabnya cuman satu, “tidak senang”  dan kunci pengkondisian ketidakteraturan tersebut adalah dengan “tertib”.
 Kondisi tertib merupakan suatu yang sangat didambak oleh    setiap    orang,   termasuk wisatawan. Kondisi tertib tercermin dari suasana yang teratur, rapi dan lancar serta menunjukkan disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan masyarakat, misalnya:
a.       Lalu lintas tertib, teratur dan lancar, alat angkutan dating dan berangkat tepat waktu
b.      Tidak nampak orang yang berdesakan atau berebutan untukmendapatkan atau membeli sesuatu yang dierlukan.
c.       Bangunan dan lingkungan ditata secara rapi dan teratur
d.      Pelayanan dilakukan secara baik dan teratur
e.       Informasi yang tepat dan tidak membingungkan
f.        Tidak menciptakan suasana  berisik atau gaduh.

Sesuai dengan uraian di atas, berikut diuraikan manfaat terwujudnya suasana tertib, yaitu terciptanya ketenangan,   kondisi   yang teratur, terbentuknya wibawa sebagai masyarakat yang berbudaya sesuai dengan nilai patut patuh patju.

3.Bersih
Bersih merupakan suatu keadaan atau kondisilingkungan yang menampilkan suasana bebas dari kotoran, sampah, limbah, penyakit, dan pencemaran. Wisatawan akan merasa betah dan nyaman bila berada di tempat-tempat yang bersih dan sehat, seperti:
a.      Lingkungn yan bersih baik di rumah sendiri maupun di tempat-tempat umum seperti di hotel, restoran, angkutan umum, tempat rekreasi, tempat buang air (WC, Closet), dan lain sebagainya.
b.      Bersih dari sampah, coret-coretan dan lainnya
c.       Sajian makanan dan minuman bersih dan sehat
d.      Penggunaan dan penyediaan alat perlengkapan yang bersih, seperti sendok, piring, tempat tidur, alat olahraga dan sebagainya.

e.       Penampilan dan pakain petugas bersih, rapi dan tidak mengeluarkan bauk tidak sedap.

Jika lingkungan disekitar kita bersih semua orang akan merasakan kenyamanan dalam penglihatan, perasaan, dan aktivitas hidup lainnya. Terlebih jika aktivitas itu adalah pelancongan ke tempat wisata. Jika tempat wisata bersih, tentu akan membuat wisatawan betah berlama-lama menikmatinya. Tidak suka membiasakan diri hidup bersih. Mulailah dari hal-hal yang kecil pada diri sendiri, kemudian lingkungan keluarga, lingkungan sekitar sehinngga akhirnya akan terbiasa hidup bersih dimanapun berada.
Berikut ini adalah cara sederhana melakukan dan membiasakan hidup bersih ini bermula dari sendiri, yaitu : selalu teratur membersihkan badan; makan, minum, secara teratur dan bersih; tidak membuang sampah sembarangan; tidak meludaah disembarang tempat atau membuang kotoran seenaknya; menyediakan tempat sampah; lakukan pemusnahan sampah secara teratur dan memperhatikan sanitasi lingkungan sekitar; penataan saluran air dan tempat pembuangan sampah disekitar lingkungan anda; memasyarakatkan nilai-nilai sanitasi.
Jika terbiasa hidup sehat, tentunya anda akan selalu memakan makanan yang sehat higienis dan selalu menjaga kebersihan lingkungan. Membiasakan hidup bersih berarti kita menciptakan : Pola hidup sehat; suasana hidup yang lebih menyenangkan; semangat hidup yang lebih bergairah.
Untuk itu marilah kita senantiasa membiasakan hidup bersih dalam setiap aspek kehidupan, demi kepentingan kita bersama.

4.Sejuk
Lingkungan yang serba hijau, segar dan ditata rapi memberikan suasana atau keadaan sejuk, nyaman dan tentram. Kesejukan yang dikehendaki tidak saja harus berada di luar ruangan atau bangunan akan tetapi juga berada di dalam ruangan, misalnya ruang belajar, ruang kerja, ruang makan, ruang tidur, dan lain sebagianya. Untuk itu semua hendaknya:

a.      Turut serta aktif memelihara kelestarian lingkungan dan hasil penghijauan yang telah dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah.
b.      Berperan secara aktif untuk menganjurkan dan mempelopori agar masyarakat melaksanakan penghijauan
c.       dan memelihara kebersihan, emnanam berbagai tanaman di halaman rumah masing-masing baik tanaman hias maupun tanaman bermanfaat lainnya bagi rumah tangga, menanam pohon/ tanaman rindang atau pelindung  di sepanjang jalan, di halaman sekolah dan tempat-tempat lainnya.
d.      Membentuk perkumpulan yang tujuannya melestarikan lingkungan
e.       Menghiasi ruang belajar, ruang kerja, ruang tidur dan tempat lainnya dengan aneka tanaman penghias atau penyejuk
f.        Memprakarsai berbagai kegiatan dan upaya lain yang dapat membuat lingkungan hidup kita menjadi sejuk, bersih, segar dn nyaman.

Kondisi yang sejuk pasti didambakan semua orang. Kondisi alam yang segar, enak dipandang mata, nikmat dihirup udaranya, dan mampu membawa pikiran anda kedalam nuansa ketenangan. Kondisi itulah yang dicari wisatawan dalam perjalanan wisatanya.
Jadi hakikat kesejukan ini tiada lain tercipta dari kondisi lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman. Untuk itu marilah kita menciptakan kondisi yang memberikan makna”sejuk” bagi lingkungan dan tempat obyek wisata.
Ada beberapa cara sederrhana yang kita semua bisa melakukan penghijauan di lingkungan term-tempat yang menjadi obyek wisata; menjaga kebersihan lingkungan; melestarikan segala potensi wisata yang di miliki lingkungan sekitar kita; dan yang terpenting adalah mengatur sirkulasi udara bebas yang baik, khususnya untuk ruangan-ruangan yang tertutup.
Marilah kita ciptakan kondisi yang sejuk di manapun kita berada. Berikut ini manfaat kesejukan, yaitu : tubuh dan pikiran kita menjadi segar dan fit setiap saat; stamina kita dalam beraktivitas bertahan lebih lama.
Keadaan atau suasana yang menampilkan lingkungan yang menarik dan sedap dipandang mata  disebut Indah. Indah dapat dilihat dari berbagai segi seperti dari segi tata warna, tata letak, tata ruangan, tata bentuk, atau pun gaya atau gerak yang serasi dan selaras sehingga memberikan kesan yang enak dan sedap dipandang mata. Kata indah selalu sejalan dengan keadaan bersih dan tertib serta tidak terpisahkan dari lingkungan hidup baik berupa ciptaan Tuhan Yang maha Esa maupun hasil karya manusia. Karena itu kita wajib memelihara lingkungan hidup agar lestari dan dapat dinikmati oleh umat manusia.
Keindahan merupakan cerminan atas kuasa Tuhan dan karya manusia yang kreatif semua insan pasti menyukai keindahan , tapi keindahan yang bagaimanakah  yang perlu kita wujudkan dan nikmati bersama terutama di bidang pariwisata? Anda mungkin pernah melihat pemandangan di Pantai Kuta Bali. Pada saat anda melihatnya anda pasti akan merasakan keindahan alam waktu itu. Atau mungkin di tempat  wisata lainnya.     
Bahkan sesungguhnya keindahan juga bisa kita ciptakan mulai dari lingkungan sekitar.  Misalnya dengan menata pekarangan rumah, atau menata lingkungan tempat kita  tinggal. Hakikat keindahan itu cenderung  kita nikmati melalui penglihatan yang pada akhirnya berrpusat pada perasaan estetis. Dengan demikian mulailah menciptakan keindahan ini dengan menata segala apa yang kita lihat.
Ada beberapa cara sederhana untuk menciptakan dan menjaga keindahan yang tentunya bisa anda lakukan, diantaranya: gemar menata ruang; artinya kita semua mencoba menyadari bahw semua kegiatan kita yang berhubungan    dengan  menata ruang, baik itu di ruangan rumah, pekarangan, lingkungan, bahkan tempat obyek wisata tertentu, merupakan upaya untuk menciptakan keindahan visual.
Jadi, ketika anda melakukan penataan di tempat-tempat tersebut, indera penglihatanlah yang pertama kali merasakan keindahan yang muncul dihadapan kita semua. Inilah seyogyanya kita kembangkan sebagai perilaku individu bangsa indonesia yang mampu memaknai nilai-nilai dan pengalaman Sadar Wisata melalui pembenahan dan pengembangan Sapta Pesona dalam kehidupan sehari-hari.
Melestarikan lingkungan; artinya kita semua harus mampu menjaga keseimbangan lingkungan mulai dari lingkungan pribadi sampai dengan lingkungan tempat kita berraktivitas sehari-hari. Melestarikan lingkngan dapat dilakukan dalam dua sudut pandang : menjaga dan mempertahankan keseimbangan alam yang sudah ada; melestarikan dalam arti kita semua berupaya mengubah alam yang tadinya belum menimbulkan rasa ketenangan, keindahan dan kenyamanan, menjadi lebih memberikan rasa ketenangan, keindahan dan kenyamanan.
Untuk itu marialh kita wujudkan kelestarian baik dalam bentuk tindakan menjaga, mempertahankan, serta mewujudkan keindahan.

Mencegah dan menghilangkan aksi coret-coret; aksi coret-coret pada pagar atau dinding rumah jelas amat merusak nilai keindahan. Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama menjaga dan mencegah agar diri kita baik menjaga lingkungan sekitar agar tidak menjadi ajang aksi coret-coret  tersebut. Jika anda melihat di suatu tempat obyek wisata ada coret-coret yang dilakukan wisatawan tentunya hal itu akan mengurangi keindahan.
Terlebih jika yang melakukannya kita sendiri pribumi, perilaku tersebut jelas tidak sesuai dengan kampanye “Sadar Wisata melalui Sapta Pesona” ini.
Gemar akan kegiatan hias-menghias secara teratur; jika anda seorang seniman atau seniwati, mungkin tidak asing lagi dengan kegiatan hias-menghias. Akan tetapi melalui kampanye Sadar Wisata dan Sapta Pesona ini kita semua sebagai warga masyarakat Indonesia diharapkan bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kategori hias-menghias ini. Apabila kita ditujukan menghasilkan daya tarik bagi orang lain atau bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara, tentunya hal ini sangat kita harapkan bersama. Jadi secara langsung kita semua yang terlibat di dalamnya sudah mampu menunjukan dukungan terhadap kebangkitan kembali pariwisata Indonesia melalui program Sadar Wisata dan Sapta Pesona.
Manfaat keindahan adalah : timbulnya kesadaran akan kebesaran Tuhan; terciptanya perasaan senang; mencegah timbulnya perasaan setress; mempertajam kepekaan estetis.
Kita semua tahu bahwa segala sesuatu yang memiliki nilai keindahan yang pasti membuat orang tertarik. Jika suatu tempat wisata memiliki keindahan yang khas. Wisatawanpun akan berdatangan. Sekali lagi marilah kita ciptakan, jaga dan lestarikan nilai-nilai keindahan ini bersama-sama.   
5.  Indah
Suatu kondisi lingkungan di destinasi pariwisata/daerah tujuan wisata yang mencerminkan keadaan yang indah dan menarik yang akan memberikan rasa kagum dan kesan yang mendalam bagi wisatawan dalam kelakukan perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut, sehingga mewujudkan potensi kunjungan ulang serta mendorong promosi ke pasar wisatawan yang lebih luas.
Keadaan yang indah dan menarik tersebut dapat diciptakan dengan cara:
-          Menjaga keindahan daya tarik wisata dalam tatanan yang alami dan harmoni
-          Menata tempat tinggal dan lingkungan secara teratur, tertib dan serasi serta menjaga karakter kelokalan.
-          Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh sebagai elemen estetika lingkungan yang bersih natural.

6.Ramah
Ramah merupakan sikap dan prilaku seseorang yang menunjukkan keakraban, seperti: suka membantu, suka tersenyum dan menarik hati. Ramah tamah bukan berarti kita harus kehilangan kepribadian kita atau tidak tegas dalam menentukan suatu keputusan. Sikap ramah merupakan watak dan budaya bangsa Indonesia pada umumnya.  Sikap selalu  menghormati tamu, menjadi tuan rumah yang baik merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan.
Keramahan merupakan sikap positif dari seseorang yang memiliki etika moral dan berpendidikan. Akan tetapi keramahan dapat menjadi milik kita semua sebagai warga masyarakat yang berbudaya dan memiliki adat istiadat ketimuran. Perilaku atau pribadi yang ramah memang disukai banyak orang . keramahan inilah yang harus kita memunculkan dan tingkatkan kembali dalam kehidupan sehari-hari dan dalam aspek kehidupan. Jika sudah terwujud, marilah kita semuamempertahankan keramahan tersebut sampai betul-betul bisa dinikmati dan dicontoh oleh orang lain. Aspek keramahan inilah yang selama ini yang menjadi kebanggaan dan diharapkan dapat mengembalikan prestasi bidang pariwisata Indonesia ini ke masa lalu.
Memasyarakatkan keramahan bisa dimulai pada kita sendiri, di antaranya dengan cara :
a.      Bertutur kata yang sopan dengan mimik wajah yang menyenangkan; keramahan yang diwujudkan lewat perilaku tutur kata dan ekspresi wajah yang manis ini bukan berarti harus di buat-buat, akan tetapi diharapkan sudah menjadi kepribadian kita sebagai masyarakat Indonesia yang cinta damai dan persahabata.
Untuk kita semua harus mampu membangun kepribadian hakiki yang bertutur kata sopan, penuh senyum yang ramah. Hal ini dapat kita mulai dari diri masing-masing. Dimanapun berada, tunjukkanlah tutur kata yang sopan dan ramah ini, karena hal ini pasti akan melahirkan persahabatan dan membuat orang senang dan menghargai kita.

b.      Pengendalian diri
Maksudnya mengendalikan diri terhadap prilaku-prilaku yang dapat meresahkan masyarakat, apalagi meresahkan warga negara asing. Pengendalian ini juga dapat berlaku pada prilaku yang dapat mengakibatkan bencana alam. Kita bisa melatih sikap pengendalian diri pada diri sendiri di manapun dan dalam kondisi apapun.
Maka, upayakanlah mengedepankan pengendalian diri pasti kita semua akan selamat dan dihargai oleh orang lain.


c.       Saling Menghormati
Mungkin anda sudah tidak asing lagi dengn ungkapan “hormat menghormati” karena semenjak di bangku sekolah dasar bahkan para orang tua dan guru telah menghormati terutama diperlukan dalam pergaulan sosial. Akan tetapi kadang  kala kita sukar untuk bersikap seperti itu.  Hal ini terjadi ketika kita merasa lebih baik , lebih pintar, atau lebih tahu dari orang lain.
Sebagai konsekuensiny, sulit pula orang lain menghargai kita. Untuk itu marilah  kita saling merendahkan hati, saling menghargai perasaan, pikiran, maupun karya orang lain sehingga kita pun menerima perlakuan yang sama dari orang lain.
Sikap seperti inilah yang seyogyanya  bisa dikembangkan tatkala kit ingin menunjukkan kembali keluhuran nilai-nilai pariwisata Indonesia khususnya Lombok Barat ke;ada dunia internasional.

d.      Gemar bertegur sapa dengan baik
Pada intinya inilah sikap yang menjadikan salah satu  dasar keberhasilan kita dalam pergaulan. Melalui bertegur sapa maka kita akan menebar kebaikan dan menciptakan ikatan persaudaraan, persahabatan, dan kekeluargaan di manapun kita berada.  Dengan   bertegur sapa secra baik-baik, maka ketika anda berada di negeri asing sekalipun pasti  tidak akan mendapat kesulitan. Terlebih jika dilakukan di lingkungan sekitar kita atau di tempat-tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan asing, tegur sapa akan memberikan kesan keramahan sehingga  akhirnya   mereka kerasan untuk menikmati   lebih  lama  lagi pesona tempat-tempat wisata yang mereka kunjungi di daerah kita.
Manfaat tegur sapa yang ramah adalah:
a.      Terjadinya keakraban; dengan tegur sapa suasana hangat akan tercipta dalam setiap perasaaan individu meskipun tidak saling mengenal satu dengan lainnya, dan bahkan akan menjadi awal yang sangat baik untuk  berkenalan dan lebih dekat lagi.
b.      Terciptanya rasa damai; keakraban yang tercipta pada akhirnya tentu akan membuat hati kita menjadi damai, tanpa was-was meski berada di lingkungan orang-orang asing bagi kita.
c.       Mencegah terjadinya konflik; melalui tegur sapa bisa tercipta tali persaudaraan  dan kekeluaregaan. Nah marilah kita mulai membiasakan diri bertegur sapa yang ramah dalam setiap kesempatan  dalam dunia pergaulan kita dengan siapapun dan di mana pun.

7.Kenangan
Pernahkan anda merasa terbayang  lagi akan keindahan panorama tempat wisata yang telah dikunjungi sehingga akan merasa ingin kembali mengunjungi  tempat itu? Pasti pernah kan?!perasaan itulah yang dimaksud dengan istuilah “kenangan”
Kenangan merupakan ingatan atau pun  kesan positif yang tersimpan atau  melekat dan kuat pada ingatan /pikiran seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya. Kenangan dapat berupa  sesuatu yang indah dan menyenangkan dan juga tidak menyenangkan, kenangan yang ingin diwujudkan dalam ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berwisata di Indonesia dalah kenangan indah dan menyenangkan.
Kenangan indah ini dapat pula diciptakan antara lain dengan:
a.      Akomudasi yang nyaman, bersih dan sehat, pelayanan yang cepat, tepat dan ramah, suasana yang mencerminkan cirri khas daerah dalam bentuk dan gaya bangunan serta dekorasinya.
b.      Atraksi seni budaya daerah yang khas dan mempesona baik berupa seni tari, seni suara, dan berbagai upacara adapt dan budaya.
c.       Makanan dan minuman khas daerah yang lezat, dengan penampilan dan penyajian menarik. Makanan dan minuman itu merupakan salah satu daya tarik yang kuat dan dapat pula menjadi jati diri (identitas) bangsa.
d.      Memberikan pelayanan yang baik; kita semua bisa melakukannya ketika kita dihadapkan dalam kegiatan  yang melibatkan orang lain, terutama yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan orang lain, seperti dalam pelayanan perjalanan, penyediaan makanan, dan sejenisnya
e.       Menjaga perasaan orang lain; kita bisa melakukannya tatkala kita sedang berbincang-bincang dengan orang lain,  baik orang itu sudah lama kita kenal maupun orang yang baru dikenal, baik dengan orang yang seusia, lebih tua, ataupun lebih muda daripada kita.
f.        Menjaga kualitas produk; kita semua sadar bahwa cinta tanah air, juga berarti juga kita cinta produk negri/daerah kita sendiri. Oleh sebab itu kita harus berusaha agar produk khas daerah kita  tetap terjaga kualitasnya.
g.      Percaya diri; melalui kampanye/penyuluhan sadar wisata dan sapta pesona ini marilah kita berbenah diri dan tunjukkan kemampuan kita sesuai dengan bidang masing-masing serta bekerja  keras dengan mengedepankan rasa percaya diri agar semua yang dicita-citakan berhasil.
h.      Jujur; kejujuran adalah modal keprcayaan orang lain terhadap kita. Dalam aspek kehidupan apapun, termasuk dalam memberikan pelayanan wisata terhadap kit. Dalam aspek kehidupan apapun termasuk dalam  memberikan pelayanan wisata terhadap para wisatawan, kejujuran akan menumb uhkan rasa simpati. Pada akhirnya kita akan dipercaya dan disenangi, karena mampu memberikan perasaan tenang dan damai kepada mereka. Kita sadari bersama bahwa unsur kenangan ini mampu  memberikan berbagai manfaat pada kit semua, antara lain manfaat kenangan yaitu:
a.      Terbentuknya penghormatan dan penghargaan dari orang lain
b.       Terbentuknya citra yang baik bagi pribadi, masyarakat, daerah dan 
       bangsa serta negara kita
c.       Terciptanya ke puasan bagi diri kita dan terlebih bagi wisatawan
d.      Meningkatkan rasa saling percaya di antara sesama
Marilah kita mualia dengan niat yang ikhlas, sadar dan penuh percaya diri dengan bekal pengetahuan dan wawasan yang luas untuk merealisasikan  suksesnya pembangunan dunia pariwisata daerah kita Lombok Barat   khususnya melalui Program Sadar  Wisata dan  Sapta Pesona berkat terbentuknya masyarakat yang mampu menjadi Tuan Rumah yang baik bagi setiap wisatawan  yang berkunjung ke Bumi Patut Patuh Patju kita, Lombok Barat.











P
eranan Pemerintah dan Masyarakat
Untuk mewujudkan Sapta Pesona, maka peran serta masyarakat, pemuda pengusaha,  dan pemerintah serta pihak swasta terutama para pengusaha  sangat dibutuhkan dalam memasyarakatkan unsur-unsur yang terkandung dalam Sapta  Pesona, seperti:

a.      Aparat Pemerintah
1.      AMAN,  Aparat keamanan diharapkan dapat melakukan pembinaan dan menjaga terciptanyea kondisi dan suasana aman dan tentram
2.      TERTIB, Petugas sesuai dengan bidangnya  dapat melakukan pembinaan  dan memberi pelayanan  yang baik dan lancar kepada masyarakat dan wisatawan
3.      BERSIH, Aparat dapat menjadi contoh dan panutan dalam hal kesehatan  dan kebersihan diri baik dari rumah  dan tempat kerja
4.      SEJUK, Pejabat yang berwenang dapat memberi  dorongan dalam menciptakan suasana segar dan nyaman  dengan upaya menata lingkungan &  penghijauan demi kepentingan bersama
5.      INDAH, Aparat dapat menjadi pelopor  dalam memelihara lingkungan bagi masyarakat luas, serta memberikan pemghargaaan kepada masyarakat yang telah berjasa dalam memelihara keindahan lingkungan
6.      RAMAH TAMAH, Aparat dalam memberikan pelayanan  selalu disertai ramah diikuti senyuman sehingga memberkan kesan yang  menyenangakan
7.      KENANGAN, Aparat hendaknya senantiasa berupaya menciptakan situasi yang selalu berkesan  serta membantu   &  mengarahkan pengrajin agar mempu menyediakan cendramata yang bermut.
b. Kalangan Pemuda
Sedangkan peran masyarakat khususnya para pemuda dalam mewujudkan terciptanya Sapta Pesona anatar lain sebagai berikut:
1.      AMAN, Menjauhkan diri dari hal-hal  yang mengganggu ketertiban  & keamanan seperti perkelahian,  pembentukan kelompok-kelompok  masyarakat, menunjukan sikap bersahabat kepada masyarakat
2.      TERTIB, Turut menciptakan suasana tertib mulai dari lingkungan sekolah,  tempat-tempat umum di jalan  dan sebagainya
3.      BERSIH, Bersedia menjadi pelopor dalam memelihara kebersihan lingkungan dan pribadi
4.      SEJUK, Kreatif dalam menciptakan suasana sejuk di sekolah dan rumah
5.      INDAH, Turut menjaga  citra terhadap kelestarian iklim dan lingkungan
6.      RAMAH TAMAH, Rela membantu wisatawan
7.      KENANGAN, Turut menggali, menjaga, merawat dan melestarikan benda-benda cagar budaya, hasil  kreasi Seni dan Benda-benda bersejarah lainnya
c.  Tokoh Agama (Toga) dan Tokoh Masyarakat (Toma)
1.      AMAN, Mengajak masyarakat untuk menciptakan situasi yang aman dan menerima Wisatawan  maupun menjaga lingkungan
2.      TERTIB, Mengajukan dan memberi contoh untuk memelihara lingkungan dan pribadi
3.      BERSIH, Bersedia menjadi pelopor dalam memelihara kebersihan lingkungan dan pribadi
4.      SEJUK, Mempelopori  dan mengajak mesyarakat untuk menciptakan suasana sejuk misalnya  penanaman pohon
5.      INDAH, Mempelopori  dan mengajak mesyarakat untuk menjaga kelestarian dan penetaan linkungan
6.      RAMAH TAMAH :  :  Mempelopori  dan mengajak mesyarakat untuk menjadi tuan
7.      KENANGAN  :  Bersama-sama masyarakat turut serta menggali seni budaya antara lain melalui adat istiadat dan kesenian tradisional
d.   Pengusaha
Peran Serta Kalangan Usaha Masyarakat dalam memasyarakatkan  Sapta Pesona anatar lain:
1.      AMAN, Wisatawan  bebas dari pemerasan, penipuan, pemaksaan  oleh pedagang asongan,  kecelakaasn sebagai akibat fasilitas
2.      TERTIB, Adanya suasana tertib dan teratur, rapi, tata letak yang baik, pelayanan yamng dilakukan secara baik dan tepat waktu
3.      BERSIH, Bersedia menjadi pelopor dalam memelihara kebersihan lingkungan dan pribadi
4.      SEJUK, membantu memlihara lingkungan melalui penghijauan   baik di  halaman  maupun  dalam  ruangan dan turut berperan dalam memasyarakatkan penghijauan lingkungan.
5.      INDAH, Adanya keselarassan dan serasi  dala penataan lingkungan seperti Warna, tata letak, bentuk gaya,  sehingga memberi kesan  indah
6.      RAMAH TAMAH, Sikap dan prilaku yang menunjukan keakraban, sopan dan senang membantu dalam memberikan pelayanan
7.      KENANGAN, Mampu mewujudkan kenangan yang melekat pada ingatan dan perasaan seseorang yang di sebabkan  oleh pengalaman yang diperoleh


P
ENUTUP
Semangat pemerintahan baru Dr. H. Zaini Arony, M.Pd - H. Mahrip, SE, MM yang tengah berkobar membara bagai api untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat Lombok Barat layak disambut dan diberikan apresiasi serta disyukuri oleh segenap masyarakat Lombok Barat. Karena di samping memiliki semangat juang yang tinggi dan berbagai ide cemerlang,  juga telah mencanangkan  berbagai program pembangunan di Bumi Patut Patuh Patju  Lombok Barat, termasuk pembangunan di sektor pariwisata.
Sekaitan dengan hal tersebut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat telah membuat berbagai program  pengembangan kepariwisataan. Salah satu program dimaksud adalah program Kampanye Sadar Wisata dan Sapta Pesona. Program ini dimaksudkan sebagai salah
satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran  masyarakat tentang pentingnya menumbuhkembangkan sadar wisata bagi masyarakat sehingga tercipta sapta pesona di setiap obyek wisata. Dengan demikian wisatawan yang berkunjung ke paer bumu Patut patuh patju Lombok barat akan terus meningkat sehingga pendapatan pemerintah, masyarakat dan pengusaha juga akan semakin meningkat. Jika pendapatan meningkat maka kesejahteraan masyarakat juga akan semakin membaik pula.



LIFE IS JUST LIKE  PUPPET SHADOW
( YUZ’12)